ARTHROPODA
Kelas Crustaceae
Kelas Arachnoidea
ARACHNOIDEA dibagi menjadi 3 ordo:
Kelas Myriapoda
Kelas Insecta / Hexapoda
MOLLUSCA
CIRI FILUM MOLLUSCA
* Bertubuh lunak
* Tidak bersegmen atau tidak beruas-ruas
* Simetri bilateral
Kelas Gastropoda
KELAS GASTROPODA
Gastropoda hidup di air tawar atau air laut
* Memiliki cangkang bentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka
* Hidupnya di laut yang terpendam di dalam pasir atau lumpur
* contoh : Dentalium vulgare
ANNELIDA
Annelida berasal dari kata annulus yang artinya cincin. Cacing ini bentuknya gilik, tubuh beruas-ruas, dan memanjang. Pada setiap ruas (segmen) terdapat alat-alat tubuh, seperti alat pengeluaran, serabut saraf, alat reproduksi, dsb, sehingga tiap segmen memiliki kesamaan. Segmen yang sama disebut metameri. Annelida memiliki sistem saraf tangga tali, sistem pembuluh darah tertutup, sistem pencernaan makanan, dan reproduksi. Cacing ini bersifat hermaprodith. Annelida dibedakan menjadi 3 kelas berdasarkan ada tidaknya rambut (seta).
Kelas Polychaeta
Polychaeta artinya berambut banyak. Hampir semua Polychaeta hidup di laut. Badan Polychaeta beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai parapodia dan seta. Cacing ini tidak memiliki klitelum (sadel). Sebagian besar waktu Polycaheta berada dalam bentuk atoke, yaitu hewan yang belum masak secara seksual. Pada saat musim kawin, bagian tubuh tertentu membentuk gonad. Hewan yang sudah dewasa ini disebut epitoke. Epitoke mengandung gamet. Pembuahan terjadi di luar tubuh. Contohnya cacing palolo (Eugena viridis), dan cacing wawo (Lysidice oele), cacing kipas, Phyllodoce maculata, dan Trypanosyllis zebra.
Kelas Olygochaeta
Cacing ini mempunyai sedikit seta. Misalnya cacing tanah (Pheretima sp.) yang banyak terdapat di Asia dan Asia Tenggara. Di Amerika terdapat cacing tanah (Lumbricus sp.). Tubuh Peretima sp. lunak dan mengeluarkan lendir untuk mempermudah gerakannya. Untuk mempertahankan diri, cacing ini mengeluarkan selom (cairan putih). Cacing ini hermafrodit tetapi mengeluarkan perkawainan silang. Sistem transportasi tertutup, sistem ekskresi berbentuk cair yang disebut nefridia dan sistem sarafnya merupakan sistem saraf tangga tali.
Kelas Hirudinea
Cacing ini merupakan cacing pengisap darah. Lintah termasuk dalam golongan ini. Lintah (Hirudo medicinalis) memiliki tubuh yang berbuku-buku, pipih namun jika terisi darah ukurannya membesar seperti gilik. Cacing ini memiliki 2 alat pengisap yang terletak di posterior dan anterior. Jika cacing ini melekat dan mengisap darah, cacing ini mengeluarkan zat anestesi penghilang rasa sakit. Cacing ini juga mengeluarkan zat antikoagulan (anti pembekuan darah). Selain itu terdapt lintah darat (Haemadipsa javanica). Jika tergigit cacing ini, untuk melepaskannya pelu ditetesi air tembakau. Jangan ditarik, sebab pengaitnya akan tetap tertinggal di kulit dan darah akan tetap mengucur.
NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes berasal dari kata nematos yang berari benang dan helminthes yang berarti cacing. Jadi arti harfiahnya adalah cacing benang. Namun, cacing ini lebih terkenal dengan ebutan cacing gilik karena betuknya yang gilik atau bulat memanjang.
CIRI UMUM NEMATHELMINTHES
* tubuh tidak beruas-ruas, gilik, pada bagian depan terdapat mulut dilanjutkan dengan pencernaan yaitu usus dan diakhiri dengan anus.
* tidak memiliki pencernaan gastrovaskuler karena sudah terdapat usus
STRUKTUR dan FUNGSI TUBUH NEMATHELMINTHES
* tidak memiliki sistem pembuluh darah dan sistem pernapasan
* memiliki kelamin terpisah dan tidak ada aseksual
* cacing betina umumnya lebih besar
Ascaris lumbricoides atau Cacing Usus
Cacing ini biasa disebut cacing usus atau cacing gelang. Panjangnya mencapai 20 cm. Warnanya merah muda. Hidupnya parasit di usus halus manusia. Kadang-kadang cacing ini dapat keluar terbawa keluar oleh kotoran melalui anus.
Telur keluar bersama feses penderita. Setelah beberapa lama, terbentuk embrio di dalam telur itu. Apabila telur cacing yang belum menjadi mebrio termakan, maka akan keluar kembali bersama anus. Namun apabila telah terbentuk embrio dan termakan, telur akan menetas di dalam usus. Larvanya keluar menembus dinding usus, masuk ke pembuluh darah. Akibatnya akan merusak organ-organ tubuh. Oleh karena itu, diupayakan mencuci makanan yang berasal dari pinggir parit. Umumnya sayuran seperti selda, kangkung yang berpotensi mengandung cacing ini.
Ancylostoma duodenale
Cacing ini juga bisa disebut cacing tambang. Cacing ini menginfeksi melalui kaki. Ancylostoma duodenale adalah sebuta untuk cacing yang hidup Afrika. Necator americanus untuk cacing tambang yang ada di Amerika.
Ancylostoma hidup di usus manusia. Cacing ini memiliki kait untuk mencengkeramkan diri di usus dan mengisap darah penderita. Telur yang dihasilkan 9000 butir perhari ikut keluar bersama feses. Jika ada orang yang menginjaklarva cacing ini, larva menempel, menembus kaki, dan ikut aliran darah menuju jantung. Dari Jantung, larva ikut ke paru-paru naik ke faring. Jika tertelan, larva akan mencapai penderita, dan tumbuh menjadi cacing dewasa.
Daur hidup Ancylostoma:
usus manusia → cacing → telur → keluar bersama feses → tempat becek menetas → larva hidup lama → menempel pada kaki manusia → menembus kaki manusia → aliran darah→ jantung → paru-paru → kerongkongan → usus manusia → cacing dewasa
Enterobius vermicularis atau Cacing Kremi
Cacing ini juga disebut Oxyuris vermicularis. Cacing ini menyebabkan gatal pada dubur. Hal ini disebabkan karena cacing ini bertelur di dekat dubur. Sambil bertelur, cacing ini mengeluarkan zat yang menyebabkan rasa gatal. Cacing ini mengulangi daur hidup melalui autoinfeksi, yaitu infeksi yang dilakukan diri sendiri
Trichinella spiralis
Cacing ini hidup di usus manusia dan karnivor lainnya. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini adalah Trichinosis, yaitu infeksi pada otot akibat larva membentuk sista di dalam otot
Wuchereria brancrofti atau Cacing Filaria
Cacing ini hidup di dalam getah bening di kaki. Cacing akan menyumbat pembuluh limfa, sehingga kaki menjadi bengkak. Penyakit ini dikenal dengan elephantiasis atau penyakit kaki gajah. Cacing ini menghasilkan telur yang kecil yang disebut mikrofilaria. Nyamuk culex merupakan vektor dari mikrofilaria.
PLATYHELMINTHES
Cacing atau vermes adalah hewan yang memiliki tubuh lunak, tidak bercangkang dan tubuhnya simetris bilateral. Cacing tergolong hewan triploblastik. Lapisan kulitnya, yaitu:
1. ektoderma, lapisan luar yang akan berkembang menjadi kulit
2. mesoderma, lapisan tengah yang akan berkembang menjadi otot dan beberapa organ
3. endoderma, lapisan dalam yang akan berkembang menjadi alat pencernaan
CIRI UMUM PLATYHELMINTHES
* Tubuh pipih dorsoventral dan tidak berbuku-buku
* bentuk kepala segitiga
* hidup di sungai, laut, danau, atau parasit pada suatu organisme
STRUKTUR dan FUNGSI TUBUH
* Lapisan tubuh: triploblastik aselomata, simetri bilateral
* Sistem pencernaan: sistem gastrovaskuler (berperan mencerna dan mengedarkan)
* Sistem transpor: difusi dari permukaan tubuh
* Sistem saraf: ganglion otak
* Ekskresi dan osmoregulasi: sel api
* Reproduksi : membelah diri atau hermaphrodite
KLASIFIKASI PLATYHELMINTHES
1. Kelas Turbellaria atau Cacing Bulu Getar
Cacing Turbellaria adalah cacing yang dapat bergerak dengan menggetarkan bulu getarnya. Bulu getar ini dikenal dengan silia. Contoh Turbellaria adalah Planaria. Planaria hidup di sungai yang jernih. Planaria bisa dijadikan BOD (Biologycal Oxygen Demand) alami karena ia hidup di air jernih.Di bagian kepala terdapat bintik mata yang berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Planaria bersifat fototropik negatif (menjauhi cahaya). Mulut planaria terletak di tengah-tengah badan.
2. Kelas Trematoda atau Cacing Isap
contoh Trematoda adalah Fasciola, Clonorchis, dan Schistosoma
* Fasciola, sering dikenal dengan cacing hati, karena hdup di hati inangnya. Fasciola hepatica hidup di hati domba sedangkan Fasciola gigantica hidup di hati sapi
* Clonorchis, cacing hati yang hidup di hati manusia. Clonorchis memilih ikan air tawar sebagai inangnya dan sebagai tempat untuk meletakkan metaserkaria
* Schistosoma, disebut juga cacing darah karena hidup di dalam pembuluh vena. Inangnya berupa manusia, biri-biri, binatang mengerat, dan sapi. Schistosoma juga mencari ikan air tawar sebagai inang perantara. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini adalah schistosomiasis. Penderita akan mengalami kerusakan hati, kelainan jantung, limpa, kantong kemih, dan ginjal
3. Kelas Cestoda atau Cacing Pita
ciri utama dari cacing ini adalah tubuhnya pipih dan berbuku-buku. Kulitnya dilapisi kitin sehingga tidak bisa dicerna oleh enzim inangnya. Contoh: Tenia saginata dan Taenia solium. Tubuh Taenia tersusun atas proglotid dan tidak memiliki usus. Setiap proglotid mampu memasukkan makanan, bernapas, reproduksi, hermaphrodite, tidak mempunyai sistem pencernaan makanan, dan sistem saraf tidak berkembang. Karena itu satu proglotid juga bisa disebut satu individu. Terdapat skoleks pada segmen pertama yang digunakan untuk menempel pada usus.
Taenia solium, memilih babi sebagai inang perantara dan menyerang manusia
Tenia saginata, memilih sapi sebagai inang perantara dan meyerang manusia
COELENTERATA
Coelentearata berasal dari kata koilos yang berarti rongga tubuh atau selom dan enteron yang berarti usus. Coelenterata memiliki struktur yang lebih kompleks daripada porifera. Namun, ia tetap digolongkan ke dalam makhluk hidup tingkat rendah. Namanya diambil dari rongga yang berfungsi sebagai usus yakni solenteron. Jadi hewan ini tidak memiliki usus yang sebenarnya.
Coelenterata termasuk hewan diploblastik (tersusun 2 lapisan kulit), yaitu ektoderma dan mesoderma. Lapisan ektoderma disebut juga lapisan epidermmis. Sedangkan lapisan endoderma bisa disebut dengan gastrodermis (gaster = perut, dermis = kulit)
1. STRUKTUR dan FUNGSI TUBUH COELENTERATA
Tubuhnya bersimetri radial. Antara ektoderma dan endoderma terdapat rongga yang berbahan dari gelatin, yang disebut mesoglea. Pada tubuh sebelah atas, terdapat lubang mulut yang dikelilingi oleh lengan-lengan yang disebut tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat sel knidoblas yang beracun
2. KLASIFIKASI COELENTERATA
Terdapat 3 kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa
HYDROZOA
* hidup solitaire (koloni)
* contoh Hydrozoa adalah Hydra dan Obelia
* Hydra adalah coelenterata yang hidup di air tawar yang hidup solitaire
* hewan ini bereproduksi secara aseksual dengan membentuk kuncup dan secara seksual dengan peleburan gamet. Testis dihasilkan oleh sel-sel ektoderma di dekat tentakel yang
* berubah menjadi testis. Ovum dihasilkan ovarium di dekat bagian kaki
* Obelia adalah coelenterata yang hidup di laut secara berkoloni. Bentuk dominan polip
* Bagian polip yang berfugsi dalam hal makanan disebut hydrant, sedangkan yang berfungsi sebgai reproduksi disebut gonangium
* hydra
obelia
SCYPHOZOA
* Memiliki bentuk dominan sebagai medusa
* Scyphozoa banyak ditemukan di pantai yang biasa kita kenal dengan ubur-ubur (Aurelia aurita)
ANTHOZOA
* Anthozoa artinya binatang bunga
* Hewan yang tergolong Anthozoa adalah anemon laut dan hewan karang
* Tubuhnya umumnnya berbentuk polip.
* Hewan ini memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni
* Di antara anggota Anthozoa ada yang dapat menghasilkan kerangka dari zat kapuryang sagat keras. Kerangka inilah yang membentuk terumbu karang
PORIFERA
Porifera adalah hewan berpori, memiliki lubang-lubang kecil seperti spons.
* mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus
* tubuh terdiri dari 2 lapisan, yaitu epidermis dan endodermis
* endodermis terdiri dari sel-sel leher (choanosit) yang dilengkapi dua flagel
* spongocoel (rongga tubuh) dikelilingi oleh dinding tubuh, yaitu epidermis, choanosit dan mesenkim (lapisan gelatin)
Berdasarkan tipe saluran air, tubuh porifera dibagi menjadi:
1. ascon
2. sycon
3. rhagon/leukon
A. ascon B. sycon C. rhagon/leukon
Reproduksi porifera dikelompokkan menjadi 2:
1. aseksual : budding ; gemmule (butir benih)
2. seksual : peleburan ovum + sperma
Klasifikasi porifera
1. kelas Calcarea, hidup di laut, spikula mengadung Zat kapur(CaCO3). Contoh: Leucosolenia, Scypha, Grantia
2. kelas Hexatinellida, spikula dari kuarsa/pasir (SiO2). Contoh: Regadella, Eplectella, Aspergillum
3. kelas Demospongia,spikula dari bahan spongin . Contoh Clionia, Halisarca, Microciona. Kelas ini bisa dimanfaatkan sebagai spons
- Berasal dari kata arthros yang artinya sendi atau ruas dan podos yang artinya kaki
- Hewan tak bertulangbelakang dan kakinya beruas-ruas dimasukkan dalam filum Arthropoda
- Ada 4 kelas Arthropoda (CAIM) :
- Kelas Crustaceae (kelas udang)
- Kelas Arachnoide (kelas labah-labah)
- Kelas Insecta/Hexapoda (kelas Serangga)
- Kelas Myriapoda (kelas berkaki banyak)
Kelas Crustaceae
- terdiri dari 2 bagian yaitu sefalotoraks (kepala dan dada menyatu) dan abdomen
- setiap ruas tubuh terdiri dari sepasang kaki
- Pada kepala terdapat sungut, sepasang maksila dan sepasang mandibula
- di bagian kepala terdapat 5 pasang kaki yang 1 pasangnya adalah kaki capit (keliped)
- bagian kepala dilindungi oleh karapaks (eksoskeleton)
- sistem pencernaannya dimulai dari mulut, esophagus, ventrikulus, usus, dan anus
- sistem ekskresinya lewat kelenjar hijau
- sistem saraf merupakan susunan saraf tangga tali
- sistem pernapasan menggunakan insang.
- Darahnya mengadung pigmen hemosianin dan hemoglobin
- sistem reproduksi : fertilisasi internal dan larvanya mengalami ekdisis berkali-kali
- Subkelas Entomostraca (udang tingkat rendah) : merupakan zooplankton. Misalnya ordo Copepoda, Ostracoda, Amphipoda (Mikroskopis - Planktonik )
- Subkelas Malacostraca (udang tingkat tinggi) : misalnya ordo Isopoda (berkaki seragam), ordo Decapoda (berkaki sepuluh), contoh Decapaoda adalah udang, kepiting, rajungan, dan yuyu
Kelas Arachnoidea
- tubuh terdiri dari sefalotoraks ( kepala dada menyatu) dan abdomen ( perut )
- terdapat kelisera (alat sengat sekitar mulut ) dan pedipalpus (capit)
- bernapas menggunakan paru-paru buku
- sistem peredaran darahnya terbuka ( darah tidak melalui pembuluh darah)
- sistem saraf menggunakan saraf tangga tali
- sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus
- sistem ekskresi menggunakan badan malphigi
ARACHNOIDEA dibagi menjadi 3 ordo:
- Ordo Scorpionidae : kalajengking
- Ordo Arachnida : labah-labah, kemlanding
- Ordo Acarina : caplak, tungau
Kelas Myriapoda
- tubuh tersusun atas kepala dan perut
- respirasi dengan trakea yang bermuara pada spirakel
- sistem saraf tangga tali
- diagi menjadi 2 ordo:
- Ordo Diplopoda : keluwing. setiap segmen toraks hanya mempunyai sepasang kaki dan setiap segmen abdomen mempunyai 2 pasang kaki
- Ordo Chilopoda : kelabang. setiap segmen mempunyai sepasang kaki, kecuali segmen 1 di belakang kepala dan 2 segmen di terakhir. Hewan ini bersifat ovipar
Kelas Insecta / Hexapoda
- Insecta dibagi menjadi 2 subkelas, yaitu Apterygota (golongan tak bersayap) dan Pterygota (serangga bersayap).
- subkelas Apterygota, ordo yang terkenal adalah Thysanura. Ciri-cirinya : sulit dibedakan mana bagian kepala, dada, dan perut, tidak bersayap, mulut menggigit memiliki ekor panjang. Ia termasuk golongan Ametabola. contoh: kutu buku (lepisma)
- subkelas Pterygota, dibagi menjadi beberapa ordo :
- ordo odonata : mempunya dua pasang sayap yang tidak dapat dilipat. Tipe mulut mengunyah atau menggigit. Termasuk golongan hemimetabola
- ordo orthoteptera : mempunyai sayap lurus, tipe mulut mengunyah, metamorfosis tidak sempurna, struktur tubuh terdiri dari kepala, dada, perut, kaki dan mulut. contoh : kecoa, belalang, jangkrik
- ordo isoptera / archiptera : memiliki sayap yang sama, tipe mulut mengunyah. contoh serangga ini adalah laron. Laron adalah fase imago. Ada 2 generasi, yaitu generasi fertil (laron) dan generasi steril (rayap)
- ordo hemiptera : memiliki 2 pasang sayap tak sama, tipe mulut menusuk dan mengisap, metamorfosis tak sempurna. contoh : kutu busuk (Cimex rotundus)
- ordo homoptera : memiliki 2 pasang sayap sama pada bagian depan dan belakang, tiep mulut menusuk dan mengisap, metamorfosis yak sempurna. contoh : kutu daun (Aphis medicaginis)
- ordo coleoptera : memiliki sayap depan belakang halus dan tebal (sayap perisai), tipe mulut menggigit, metamorfosis tak sempurna. contoh : kumbang tanduk, kepik air, kepik emas
- ordo lepidoptera : memiliki 2 pasang sayap warna-warni, tipe mulut mengisap, metamorfosis sempurna. contoh : kupu-kupu dan ngengat
- ordo diptera : memiliki dua sayap tipis, tipe mulut menusuk dan menjilat, metamorfosis sempurna. contoh : lalat rumah (Musca domestica), nyamuk (Culex sp.)
- ordo siphonoptera : tidak memiliki sayap, tipe mulut menusuk dan mengisap, metamorfosis sempurna. contoh : kutu anjing, kutu kucing (Clenocephalus felis), kutu tikus (Xenopsylla cheopsis)
- ordo hymenoptera : memiliki 2 pasang sayap tipis (himen), tipemulut menggigit, metamorfosis sempurna. contoh : lebah madu (Apis indica), tawon endas (Vespula maculata)
MOLLUSCA
CIRI FILUM MOLLUSCA
* Bertubuh lunak
* Tidak bersegmen atau tidak beruas-ruas
* Simetri bilateral
Kelas Gastropoda
- Berasal dari kata gaster yang artinya perut dan podos yang artinya kaki. Secara harafiah, artinya hewan yang menggunakan perut sebagai alat geraknya
- GASTROPODA
- PELECYPODA/BIVALVIA /LAMELIBRANCHIATA
- CHEPALOPODA
KELAS GASTROPODA
Gastropoda hidup di air tawar atau air laut
- Strukutur tubuh: memiliki antena pendek (bintik mata) untuk membedakan gelap dan terang dan antena panjang untuk indera peraba dan pembau. Lidahnya berparut (radula). Gastropoda memiliki esophagus, ventrikulus usus untuk pencernaan. Alat respirasinya berupa mantel. Dan ekskresinya menggunakan nefridium
- Reproduksi Gastropoda adalah hermapfordit namun tetap melakukan perkawinan silang. Ovotestes adalah alat reproduksi yang menghasilkan sel telur dan sel ovum
- Contoh : Lymnaea (siput sawah), Achatina fulica (bekicot), Melania (sumpil)
- Sering disebut Pelecypoda (berkaki pipih)
- atau bisa juga Lamellibranchiata (lamella = lembaran ; branchiata = insang)
- Sistem pencernaanya dimulai dari mulut ke esophagus menuju ke lambung usus dan berakhir di anus
- Sistem ekskresi menggunakan nefridium (mengeluarkan metabolisme cair)
- Sistem sarafnya menggunakan ganglion (tiga pasang susunan saraf) yang terletak di ganglion otak di depan, ganglion visceral di dekat otot belakang, dan ganglion kaki
- contoh kerang : Ostrea, Panope generosa (kerang raksasa), Pecten (kerang dara), Meleagrina, Anodonta, Corbicula
- Lapisan itu adalah periostakum (lapisan terluar, tipis, mengandung zat tanduk),
- Lapisan prismatik (lapisan tengah yang mengandung CaCO3),
- Lapisan nakreas (lapisan terdalam dan sebagai lapisan pembentuk mutiara)
- Berasal dari chepal = kepala, podos = kaki
- Alat geraknya berupa tentakel yang ada di kepala
- Tentakel juga berfungsi untuk menangkap makanan
- Di dekat kepala terdapat sifon atau corong. Jika sifon menyemprotkan air, maka cumi-cumi melesat terdorong ke depan
- Chepalopoda memiliki kantung tinta yang mengandung kelenjat tinta yang mengandung pigmen melanin. Nautillus tidak memiliki kantung tinta
- Sistem pembuluh darah tertutup
- Chepalopoda bersifat diesis (ada jantan dan betina)
- ordo Tetrabranchiata ; contohnya Nautillus
- ordo Dibranchiata
- Subordo Decapoda misalnya cumi-cumi (Loligo), Sepia (ikan sotong);
- Subordo Octopoda misalnya Octopus (gurita)
* Memiliki cangkang bentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka
* Hidupnya di laut yang terpendam di dalam pasir atau lumpur
* contoh : Dentalium vulgare
ANNELIDA
Annelida berasal dari kata annulus yang artinya cincin. Cacing ini bentuknya gilik, tubuh beruas-ruas, dan memanjang. Pada setiap ruas (segmen) terdapat alat-alat tubuh, seperti alat pengeluaran, serabut saraf, alat reproduksi, dsb, sehingga tiap segmen memiliki kesamaan. Segmen yang sama disebut metameri. Annelida memiliki sistem saraf tangga tali, sistem pembuluh darah tertutup, sistem pencernaan makanan, dan reproduksi. Cacing ini bersifat hermaprodith. Annelida dibedakan menjadi 3 kelas berdasarkan ada tidaknya rambut (seta).
Kelas Polychaeta
Polychaeta artinya berambut banyak. Hampir semua Polychaeta hidup di laut. Badan Polychaeta beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai parapodia dan seta. Cacing ini tidak memiliki klitelum (sadel). Sebagian besar waktu Polycaheta berada dalam bentuk atoke, yaitu hewan yang belum masak secara seksual. Pada saat musim kawin, bagian tubuh tertentu membentuk gonad. Hewan yang sudah dewasa ini disebut epitoke. Epitoke mengandung gamet. Pembuahan terjadi di luar tubuh. Contohnya cacing palolo (Eugena viridis), dan cacing wawo (Lysidice oele), cacing kipas, Phyllodoce maculata, dan Trypanosyllis zebra.
Kelas Olygochaeta
Cacing ini mempunyai sedikit seta. Misalnya cacing tanah (Pheretima sp.) yang banyak terdapat di Asia dan Asia Tenggara. Di Amerika terdapat cacing tanah (Lumbricus sp.). Tubuh Peretima sp. lunak dan mengeluarkan lendir untuk mempermudah gerakannya. Untuk mempertahankan diri, cacing ini mengeluarkan selom (cairan putih). Cacing ini hermafrodit tetapi mengeluarkan perkawainan silang. Sistem transportasi tertutup, sistem ekskresi berbentuk cair yang disebut nefridia dan sistem sarafnya merupakan sistem saraf tangga tali.
Kelas Hirudinea
Cacing ini merupakan cacing pengisap darah. Lintah termasuk dalam golongan ini. Lintah (Hirudo medicinalis) memiliki tubuh yang berbuku-buku, pipih namun jika terisi darah ukurannya membesar seperti gilik. Cacing ini memiliki 2 alat pengisap yang terletak di posterior dan anterior. Jika cacing ini melekat dan mengisap darah, cacing ini mengeluarkan zat anestesi penghilang rasa sakit. Cacing ini juga mengeluarkan zat antikoagulan (anti pembekuan darah). Selain itu terdapt lintah darat (Haemadipsa javanica). Jika tergigit cacing ini, untuk melepaskannya pelu ditetesi air tembakau. Jangan ditarik, sebab pengaitnya akan tetap tertinggal di kulit dan darah akan tetap mengucur.
NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes berasal dari kata nematos yang berari benang dan helminthes yang berarti cacing. Jadi arti harfiahnya adalah cacing benang. Namun, cacing ini lebih terkenal dengan ebutan cacing gilik karena betuknya yang gilik atau bulat memanjang.
CIRI UMUM NEMATHELMINTHES
* tubuh tidak beruas-ruas, gilik, pada bagian depan terdapat mulut dilanjutkan dengan pencernaan yaitu usus dan diakhiri dengan anus.
* tidak memiliki pencernaan gastrovaskuler karena sudah terdapat usus
STRUKTUR dan FUNGSI TUBUH NEMATHELMINTHES
* tidak memiliki sistem pembuluh darah dan sistem pernapasan
* memiliki kelamin terpisah dan tidak ada aseksual
* cacing betina umumnya lebih besar
Ascaris lumbricoides atau Cacing Usus
Cacing ini biasa disebut cacing usus atau cacing gelang. Panjangnya mencapai 20 cm. Warnanya merah muda. Hidupnya parasit di usus halus manusia. Kadang-kadang cacing ini dapat keluar terbawa keluar oleh kotoran melalui anus.
Telur keluar bersama feses penderita. Setelah beberapa lama, terbentuk embrio di dalam telur itu. Apabila telur cacing yang belum menjadi mebrio termakan, maka akan keluar kembali bersama anus. Namun apabila telah terbentuk embrio dan termakan, telur akan menetas di dalam usus. Larvanya keluar menembus dinding usus, masuk ke pembuluh darah. Akibatnya akan merusak organ-organ tubuh. Oleh karena itu, diupayakan mencuci makanan yang berasal dari pinggir parit. Umumnya sayuran seperti selda, kangkung yang berpotensi mengandung cacing ini.
Ancylostoma duodenale
Cacing ini juga bisa disebut cacing tambang. Cacing ini menginfeksi melalui kaki. Ancylostoma duodenale adalah sebuta untuk cacing yang hidup Afrika. Necator americanus untuk cacing tambang yang ada di Amerika.
Ancylostoma hidup di usus manusia. Cacing ini memiliki kait untuk mencengkeramkan diri di usus dan mengisap darah penderita. Telur yang dihasilkan 9000 butir perhari ikut keluar bersama feses. Jika ada orang yang menginjaklarva cacing ini, larva menempel, menembus kaki, dan ikut aliran darah menuju jantung. Dari Jantung, larva ikut ke paru-paru naik ke faring. Jika tertelan, larva akan mencapai penderita, dan tumbuh menjadi cacing dewasa.
Daur hidup Ancylostoma:
usus manusia → cacing → telur → keluar bersama feses → tempat becek menetas → larva hidup lama → menempel pada kaki manusia → menembus kaki manusia → aliran darah→ jantung → paru-paru → kerongkongan → usus manusia → cacing dewasa
Enterobius vermicularis atau Cacing Kremi
Cacing ini juga disebut Oxyuris vermicularis. Cacing ini menyebabkan gatal pada dubur. Hal ini disebabkan karena cacing ini bertelur di dekat dubur. Sambil bertelur, cacing ini mengeluarkan zat yang menyebabkan rasa gatal. Cacing ini mengulangi daur hidup melalui autoinfeksi, yaitu infeksi yang dilakukan diri sendiri
Trichinella spiralis
Cacing ini hidup di usus manusia dan karnivor lainnya. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini adalah Trichinosis, yaitu infeksi pada otot akibat larva membentuk sista di dalam otot
Wuchereria brancrofti atau Cacing Filaria
Cacing ini hidup di dalam getah bening di kaki. Cacing akan menyumbat pembuluh limfa, sehingga kaki menjadi bengkak. Penyakit ini dikenal dengan elephantiasis atau penyakit kaki gajah. Cacing ini menghasilkan telur yang kecil yang disebut mikrofilaria. Nyamuk culex merupakan vektor dari mikrofilaria.
PLATYHELMINTHES
Cacing atau vermes adalah hewan yang memiliki tubuh lunak, tidak bercangkang dan tubuhnya simetris bilateral. Cacing tergolong hewan triploblastik. Lapisan kulitnya, yaitu:
1. ektoderma, lapisan luar yang akan berkembang menjadi kulit
2. mesoderma, lapisan tengah yang akan berkembang menjadi otot dan beberapa organ
3. endoderma, lapisan dalam yang akan berkembang menjadi alat pencernaan
CIRI UMUM PLATYHELMINTHES
* Tubuh pipih dorsoventral dan tidak berbuku-buku
* bentuk kepala segitiga
* hidup di sungai, laut, danau, atau parasit pada suatu organisme
STRUKTUR dan FUNGSI TUBUH
* Lapisan tubuh: triploblastik aselomata, simetri bilateral
* Sistem pencernaan: sistem gastrovaskuler (berperan mencerna dan mengedarkan)
* Sistem transpor: difusi dari permukaan tubuh
* Sistem saraf: ganglion otak
* Ekskresi dan osmoregulasi: sel api
* Reproduksi : membelah diri atau hermaphrodite
KLASIFIKASI PLATYHELMINTHES
1. Kelas Turbellaria atau Cacing Bulu Getar
Cacing Turbellaria adalah cacing yang dapat bergerak dengan menggetarkan bulu getarnya. Bulu getar ini dikenal dengan silia. Contoh Turbellaria adalah Planaria. Planaria hidup di sungai yang jernih. Planaria bisa dijadikan BOD (Biologycal Oxygen Demand) alami karena ia hidup di air jernih.Di bagian kepala terdapat bintik mata yang berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Planaria bersifat fototropik negatif (menjauhi cahaya). Mulut planaria terletak di tengah-tengah badan.
2. Kelas Trematoda atau Cacing Isap
contoh Trematoda adalah Fasciola, Clonorchis, dan Schistosoma
* Fasciola, sering dikenal dengan cacing hati, karena hdup di hati inangnya. Fasciola hepatica hidup di hati domba sedangkan Fasciola gigantica hidup di hati sapi
* Clonorchis, cacing hati yang hidup di hati manusia. Clonorchis memilih ikan air tawar sebagai inangnya dan sebagai tempat untuk meletakkan metaserkaria
* Schistosoma, disebut juga cacing darah karena hidup di dalam pembuluh vena. Inangnya berupa manusia, biri-biri, binatang mengerat, dan sapi. Schistosoma juga mencari ikan air tawar sebagai inang perantara. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini adalah schistosomiasis. Penderita akan mengalami kerusakan hati, kelainan jantung, limpa, kantong kemih, dan ginjal
3. Kelas Cestoda atau Cacing Pita
ciri utama dari cacing ini adalah tubuhnya pipih dan berbuku-buku. Kulitnya dilapisi kitin sehingga tidak bisa dicerna oleh enzim inangnya. Contoh: Tenia saginata dan Taenia solium. Tubuh Taenia tersusun atas proglotid dan tidak memiliki usus. Setiap proglotid mampu memasukkan makanan, bernapas, reproduksi, hermaphrodite, tidak mempunyai sistem pencernaan makanan, dan sistem saraf tidak berkembang. Karena itu satu proglotid juga bisa disebut satu individu. Terdapat skoleks pada segmen pertama yang digunakan untuk menempel pada usus.
Taenia solium, memilih babi sebagai inang perantara dan menyerang manusia
Tenia saginata, memilih sapi sebagai inang perantara dan meyerang manusia
COELENTERATA
Coelentearata berasal dari kata koilos yang berarti rongga tubuh atau selom dan enteron yang berarti usus. Coelenterata memiliki struktur yang lebih kompleks daripada porifera. Namun, ia tetap digolongkan ke dalam makhluk hidup tingkat rendah. Namanya diambil dari rongga yang berfungsi sebagai usus yakni solenteron. Jadi hewan ini tidak memiliki usus yang sebenarnya.
Coelenterata termasuk hewan diploblastik (tersusun 2 lapisan kulit), yaitu ektoderma dan mesoderma. Lapisan ektoderma disebut juga lapisan epidermmis. Sedangkan lapisan endoderma bisa disebut dengan gastrodermis (gaster = perut, dermis = kulit)
1. STRUKTUR dan FUNGSI TUBUH COELENTERATA
Tubuhnya bersimetri radial. Antara ektoderma dan endoderma terdapat rongga yang berbahan dari gelatin, yang disebut mesoglea. Pada tubuh sebelah atas, terdapat lubang mulut yang dikelilingi oleh lengan-lengan yang disebut tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat sel knidoblas yang beracun
2. KLASIFIKASI COELENTERATA
Terdapat 3 kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa
HYDROZOA
* hidup solitaire (koloni)
* contoh Hydrozoa adalah Hydra dan Obelia
* Hydra adalah coelenterata yang hidup di air tawar yang hidup solitaire
* hewan ini bereproduksi secara aseksual dengan membentuk kuncup dan secara seksual dengan peleburan gamet. Testis dihasilkan oleh sel-sel ektoderma di dekat tentakel yang
* berubah menjadi testis. Ovum dihasilkan ovarium di dekat bagian kaki
* Obelia adalah coelenterata yang hidup di laut secara berkoloni. Bentuk dominan polip
* Bagian polip yang berfugsi dalam hal makanan disebut hydrant, sedangkan yang berfungsi sebgai reproduksi disebut gonangium
* hydra
obelia
SCYPHOZOA
* Memiliki bentuk dominan sebagai medusa
* Scyphozoa banyak ditemukan di pantai yang biasa kita kenal dengan ubur-ubur (Aurelia aurita)
ANTHOZOA
* Anthozoa artinya binatang bunga
* Hewan yang tergolong Anthozoa adalah anemon laut dan hewan karang
* Tubuhnya umumnnya berbentuk polip.
* Hewan ini memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni
* Di antara anggota Anthozoa ada yang dapat menghasilkan kerangka dari zat kapuryang sagat keras. Kerangka inilah yang membentuk terumbu karang
PORIFERA
Porifera adalah hewan berpori, memiliki lubang-lubang kecil seperti spons.
* mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus
* tubuh terdiri dari 2 lapisan, yaitu epidermis dan endodermis
* endodermis terdiri dari sel-sel leher (choanosit) yang dilengkapi dua flagel
* spongocoel (rongga tubuh) dikelilingi oleh dinding tubuh, yaitu epidermis, choanosit dan mesenkim (lapisan gelatin)
Berdasarkan tipe saluran air, tubuh porifera dibagi menjadi:
1. ascon
2. sycon
3. rhagon/leukon
A. ascon B. sycon C. rhagon/leukon
Reproduksi porifera dikelompokkan menjadi 2:
1. aseksual : budding ; gemmule (butir benih)
2. seksual : peleburan ovum + sperma
Klasifikasi porifera
1. kelas Calcarea, hidup di laut, spikula mengadung Zat kapur(CaCO3). Contoh: Leucosolenia, Scypha, Grantia
2. kelas Hexatinellida, spikula dari kuarsa/pasir (SiO2). Contoh: Regadella, Eplectella, Aspergillum
3. kelas Demospongia,spikula dari bahan spongin . Contoh Clionia, Halisarca, Microciona. Kelas ini bisa dimanfaatkan sebagai spons
0 komentar:
Posting Komentar